Lanjutan prinsip peragaan
Peragaan, meliputi semua pekerjaan panca indra
yang bertujuan untuk mencapai pemahaman secara lebih tepat dengan menggunakan
alat-alat indra.ahua Alat indra merupakan pintu gerbang pengetahuan
Untuk memiliki kesan yang terang dari peragaan
maka individu harus mengamati bendanya tidak terbatas pada luarnya saja, tetapi
harus sampai pada macam seginya, di analisis, disusun, di komparasikan sehingga dapat memperoleh
gambaran yang lengkap.
Ada 2 macam peragaan ;
1.Peragaan langsung,yaitu memperlihatkan
bendanya sendiri , mengadakan percobaan – percobaan yang dapat peserta didik..misalnya , guru membawa
alat.alat atau benda- benda kedalam
kelas atau membawa peserta didik kedalamlaboratorium.
2.Peragaan tidak langsung, dengan menunjukan
benda- benda tiruan .Misalnya ,gambar- gambar, foto-foto, film dsb.
Bisa juga dengan mengadakan karya wista,
percobaan,
7. PRINSIP KERJA SAMA DAN PERSAINGAN
Jean D..Gramba, berpendapat bahwa dalam
pembelajaran baik kerja sama maupun persaingan sama pentinghya. Hanya saja
persaingan yang dimaksud bukan
persaingan antar kealompok dan bukan untuk tujuan memperoleh hadiah tapi untuk
mencapai hasil yang lebih tinggi atau untuk pemecahan masalah yang lebih baik
Untuk membentuk peserta didik yang demokratis
guru harus menekankan pelaksanaan prinsip kerja sama atau kerja kelompok.Burton
sangat memperhatikan apa yang dinamakan group proses atau proses kelompok ,
yaitu cara individu mengadakan relasi dan kerja sama dalamkelompok untuk
mencapai tujuan bersama
Ada 2 jenis kerja kelompok menurut William
Burton
1.
Kerja kelompok untuk memecahkan suatu
proyek atau masalahdengan langkah- langkah sbb:
-
Ada masalah
-
Identifikasi dan analjsjs masalah
-
Diseminasi tugas
-
Aktivitas kelompok
-
Penyelidikan oleh kelompok
-
Konklusi / kesimpulan
2.
Diskusi kelompok,yaitu untuk memecahkan suatu masalah yang menimbulkan berbagai
pedapat.
Kemudian agar kerja kelompok berjalan baik,
perlu diperhatikan beberapa prinsip:
-
Peserta didik perlu mengenal dan memahami
tujuan, rencana, masalah, dan manfaaat untuk mereka
-
Setiap anggota memberikan masukan
konstribusi
-
Setiap individu merasa bertanggung jawab
pada kelompok
-
Dikembangkan peran kerja sama secara
efektif
-
Perlu dicapai prosedur yang demokratis
dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelesaian, dan pembuatan keputusan.
-
Pemimpin kelompok perlu menciptakan
suasana kerja sama secara koperatif
-
Gunakan evaluasi terhadap kemajuan
kelompok dalam berbagai segi;sosial aktivitas, kepemimpinan dsb,diusahakan
menimbulkan perubahan konstruktif pada kemampuan peserta didik.
-
Setiap anggota merasa puas dan aman dalam
kelas
Maka,pada setiap pengajara, guru hendaknya
berupaya menciptakan suasana sosial yang membangkitkan kerja sama antara peserta didik dalam menerima
pelajaran sehingga terlaksana lebih efktif dan efesien. Dan kelompok- kelompok
belajar tsb akansangat menguntungkan perkembangan individu dan sosial sekaligus
memiliki nilai yang mendorong mereka untuk berprestasi.
8. PRINSIP APERSEPSI
Apersepsi ( apperception) adalah suatu
penafsiran buah pikiran, yaitu menyatupadukan sesuatu pengamatan dan pengalaman
yang telah dimilik..Apersepsisebagai salahsatu fenomen psikis yang dialami
individu tatkala ada suatu kesan baru yang masuk dalam kesadaran serta
berasosiasi dengan kesan-kesan yang sudah dimiliki sehingga menjadi kesan yang luas.
Apersepsi sering disebut” batu loncatan”
maksudnya pengajaran dimulai , guru diharapkan dapat menghubungkanpelajaran
sebelumnyayang menurut guru telah dikuasai .
Apersepsi dapat itu dapat disajikan melalui
pertanyaan untuk mengetahui apakah
peserta didik masih ingat ,hasilnya untuk menjadi titik tolak dalam memulai
pelajaran baru..Dalam hal iniguru dapat menempuh jalan pelajaran secara
induktif;
-dari
contoh-contoh menuju kepada kaidah- kaidah
-
Dari hal-hal yang mudah kepada yang sulit
-
Dari hal- hal yang khusus kepada yang umum
-
Dari hal yang konkrit kepada hal yang absrak
Apersepsi
akan membangkitkan minat dan perhatian peserta didik terhadap suatu
pembelajara,Maka pengajaran harus di bangun melalui pengetahuan , sikap, dan
skill yang telah ada.